TOTIYO, JALAPAPUA.com–Panglima Tertinggi tentara pembebasan nasional papua Barat-organisasi papua Merdeka atau west Papua army selanjutnya di singkat (TPNPB-OPM-WPA) Tn. jenderal DAMIANUS RR MAGAI YOGI menyatakan Kepada pemerintah pusat panglima tertinggi Ir.presiden Jokowi dodo dan Panglima Tinggi TNI/Polri bahwasanya, (lanjut)
“Negara kesatuan Republik Indonesia(NKRI) adalah negara yang tidak Memiliki Keadilan dan Kebenaran, di hadapan dunia dan Tuhan pencipta langit dan bumi. Maka sebab itu kami siap menerima kedatangan TNI polri. Di markas besar pertahanan tentara Papua barat”.ujar Panglima WPA Tn. jenderal DAMIANUS RR MAGAI YOGI kepada pemerintah Republik Indonesia (RI).
Hal ini di sampaikan kepada wartawan jalapapua ketika wartawan menerima Rilis persnya melalui via whatsapp,Pukul:11.01 waktu papua Barat (WPB)sabtu,(02/04/2023)
Panglima; TPNPB, TNPB, dan TRWP di Paniai Totiyo. kalau bapak punya kepentingan politik tertentu di Papua silahkan perang di tempat lain, soal Papua merdeka saya sedang menunggu anda di Paniai totiyo.tegasnya
Lanjut Panglima TPNPB-OPM-WPA”Selain itu saya minta kepada NKRI saya sudah cukup lama menunggu anda di markas saya di Paniai, tapi selama ini anda tidak datang, dan sekarang anda sudah janji mau datang, saya tunggu anda di Medang pertempuran markas besar tentara Papua barat di Paniai, maka sama-sama mematuhi Hukum Humaniter Internasional (HHI) adalah standar hukum Perang wajib memilih kedua pihak militer Indonesia maupun non militer Pembebasan Papua Barat”.
Jenderal RR Demianus Yogi West Papua Army dipimpin tiga Komando TPNPB, TNPB dan TRWP menangapi dari penyataan panglima tinggi TNI tentang “Tak Percaya Kesepatakan Jeda Kemanusiaan di Papua” yang telah terlansir melalui media syber online CNN Indonesia Jumat, 03 February 2023 jam pukul, 01:58 WIB.
YOGI,Bila Jeda kemanusiaan di tolak atau menerima kembali kepada keputusan TNI. Dilihat dari situasi West Papua bahwa NKRI adalah aktor utama kejahatan yakni anggota militer Indonesia yang menembak brutal warga sipil yang tak berdosa seperti,lanjut
penembakan 4 siswa Paniai pada tanggal, 8 Desember 2014, Mutilasi warga sipil di Timika bulan September 2022, pendeta Yeremias zamgabani di intan serta warga sipil tahun 2022 di intan jaya, Yulianus Tebai tembak pada tanggal 21 Januari 2023 di Mapia Dogiyai wilayah meepago, selama ini wilayah meepago saya rasa aman menjaga manifesto pendamaian dunia ternyata kejahatan di lakukan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Kapan Papua bisa wujudkan Jeda Kemanusiaan yang sebenarnya.ujarnya
Saudara panglima TNI perlu sadar dan wujudkan rasa manusia itu sangat penting untuk menjaga perdamaian dunia wilayah masing-masing di Papua barat.kata Panglima WPA dalam Rilis persnya
Panglima WPA juga menyatakan pasalnya, Surat kesepahaman MoU pada tanggal 11 November 2022 UPR Sidang PBB dilakukan pihak KOMNAS HAM, United Liberlition Movement for West Papua (ULMWP) dan Dewan Gereja Papua (DGP) menuju perundingan Damai antar Indonesia dan Papua berhenti konflik militer Indonesia dan kelompok yang bersenjata di Papua barat.
Tn. jenderal DAMIANUS RR MAGAI YOGI,”itu sangat penting dan cukup perlu proses untuk memaksimal, namun penembakan berturut-turut selama ini oleh militer Indonesia dan kelompok binaan Indonesia seperti kelompok Sebby Sambom disebut KOMNAS TPNPB 36 Kodap di west papua kedua kelompok perlu sadar kejahatan dunia jangan mengorbankan ciptaan Tuhan karena ciptaan TUHAN sangat berharga untuk mendiami di muka bumi ini”.imbuhnya