INTAN JAYA,JALAPAPUA.com– militer Republik Indonesia dalam hal ini tentara nasional Indonesia (TNI) dan Porli Republik Indonesia. secara kebrutalan dan kebiadaban terus terjadi di atas tanah Papua hingga saat ini di intan Jaya kembali terjadi lagi insiden aksi kebakaran 4 buah Rumah milik warga Masyarakat intan jaya oleh TNI dan Porli di Debagepa kampung Titigi dan 1 masyarakat sipil dari kampung Eknemba warga setempat meninggal dunia akibat mengungsi, senin,(1/05/2023)
Rumah milik warga masyarakat yang dibakar oleh TNI/Polri tersebut adalah 2(dua) buah rumah milik keluarga bapak Markus Duwitau dan 2(dua) lainnya milik keluarga bapak Moses Kum di Debagepa.hal itu di lapor kepada wartawan jalapapua saat awak wartawan menghubungi kepada warga sipil di intan jaya, senin,(1/05/2023)
Aksi Pembakaran rumah warga tersebut di lakukan pada Sabtu, 29 April 2023 sore di Debagepa kampung Titigi.
Salah satu warga setempat, ‘Yeremi Hagisimijau’ menyampaikan “memang benar TNI/Polri sudah membakar 4 buah rumah milik kami pada 29 hari Sabtu sore mei. Saat semua masyarakat masih dalam mengungsi ke hutan maka TNI/Porli memanfaatkan momen itu sehingga Saat itulah mereka bakar dan semua harta barang dalam rumahpun di bakar habis, Untungnya kami yang punya rumah tidak ada di tempat, Kami semua sudah mengungsi.kata Bpk yeremi dalam keterangan persnya
Sementara itu, Sem Maiseni, melaporkan pasalnya, 1 warga masyarakat sipil atas nama : Simon Mujizau, meninggal dunia akibat mengungsi.lanjut
“Saat Bapa almarhum Simon mulai mengungsi ke hutan masih dalam keadaan sakit Dan hampir satu bulan penuh mengungsi tinggal di hutan sampai saat ini menghakiri nafasnya setelah almarhum minta pulang ke halamannya, Minggu, 30 April 2023 pukul sore.
Sem,” Almarhum Simon meninggal karena tidak ada perawatan medis yang jelas.
hanya pasien mengungsi ke hutan bersama masyarakat tanpa melakukan keperawatan medis yang jelas terhadap pasien di intan jaya”.bebernya
Lanjut”Saat ini, hal yang sama sedang di alami oleh seluruh warga sipil yang korban mengungsi ke mana-mana terutama dialami oleh mereka yang mengungsi ke hutan belantara, semua jaminan kehidupan mereka tidak ada, kebanyakan warga masyarakat mulai mengalami berbagai sakit dan mengalami kematian satu persatu”.pungkasnya